Welcome to my Blog...

Terima kasih telah mengunjungi blog ini...
Tuhan memberkati..

Kamis, 25 Agustus 2011

Be Yourself

"Bersikaplah 'APA ADANYA' terhadap orang lain sambil MEMPERBAIKI DIRI, maka kita juga akan diterima secara 'APA ADANYA' oleh orang lain dengan SEPENUH HATI. Orang yang tidak bersikap 'APA ADANYA' dalam setiap hal yang ia lakukan tidak hanya sedang menipu dirinya sendiri, namun ia juga sedang menipu orang lain yang MEMPERCAYAINYA selama ini."

Rabu, 24 Agustus 2011

Mengapa Sulit Mengucap Syukur?

"Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." (1 Tawarikh 16:34)

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat.

Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, "Ini adalah Seksi Penerimaan. Di sini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".

Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Di sini kemuliaan dan berkat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".

Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Adabanyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangatkecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk di sana, hampir tidak melakukan apapun.

"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikat-ku pelan. Dia tampak malu.

"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku.

"Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. "Setelah manusia menerima berkat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih".

"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas berkat Tuhan?", tanyaku.

"Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup berkata, "Terima kasih, Tuhan".

"Lalu, berkat apa saja yang perlu kita syukuri", tanyaku.

Malaikat-ku menjawab, "Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini."

"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia."

"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu."

Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau lebih diberkati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini."

"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat, maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia".

"Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ... maka engkau termasuk orang yang sangat jarang."

"Jika engkau masih bisa mencintai ... maka engkau termasuk orang yang besar, karena cinta adalah berkat Tuhan yang tidak didapat dari manapun."

"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan."

"Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima berkat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa engkau lebih diberkati dari pada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali".

Nikmatilah hari-harimu, hitunglah berkat yang telah Tuhan anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa. Diberkatinya kita semua.

"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu ."

Ditujukan pada : Departemen Pernyataan Terima Kasih.

"Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Tuhan, atas anug'rah-Mu berupa kemampuan untuk menerjemahkan dan membagi pesan ini dan memberikan aku begitu banyak teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi."

Sumber : IndoForum
dikutip dari jawaban.com

Selasa, 23 Agustus 2011

Tetaplah Bersyukur Dengan Yang Anda Miliki

Yakobus 4:2
Mengapa kita bisa iri hati? Karena kita menginginkan sesuatu, tapi ternyata tidak bisa memperolehnya. Kita melihat teman-teman kita LEBIH DIBERKATI dan LEBIH DIPERCAYA dari kita, seringkali rasa iri hati menyusup dengan halus ke dalam hati kita. Iri hati tidak akan mendatangkan hal baik, tetapi justru bisa merusak merusak kehidupan. Firman TUHAN mengingatkan, supaya ketika kita menginginkan sesuatu, bawalah dalam doa. Ketika TUHAN memberikan apa yang kita inginkan, BERSYUKURLAH. Tetapi bila TUHAN belum memberikannya, TETAPLAH BERSYUKUR, sebab itulah yang TERBAIK bagi kita.

" Iri hati membuat kita susah melihat orang senang, rubahlah menjadi SENANG MELIHAT ORANG LAIN SENANG !"

TUHAN YESUS Memberkati Anda...
(Sumber: Pelaku Firman @Facebook)

Kamis, 18 Agustus 2011

TUHAN Menghendaki Kejujuran

Bacaan Firman TUHAN: Kejadian 3:6-20
  
"Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” (Kejadian 3:11)

Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka telah kehilangan kemuliaan Allah. Mereka menjadi takut sehingga bersembunyi terhadap Tuhan di antara pohon-pohon dalam taman Eden. Dengan penuh kasih, Allah mengunjungi mereka dan bertanya tentang keberadaan mereka. Adam menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” (Kejadian 3:10).


Allah menghendaki kejujuran mereka, sehingga Allah bertanya lagi: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah kau makan buah yang Kularang? “Adam menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” (Kejadian 3:12).

Adam seakan-akan mempersalahkan Tuhan yang telah memberikan Hawa sebagai pendamping hidupnya. Setiap kita tentu berada dalam suatu keluarga. Ada suami, ada isteri, anak-anak, menantu dan sebagainya. Bukan secara kebetulan mereka berada dalam suatu keluarga. Seringkali dalam keluarga terjadi pertengkaran dan saling mempersalahkan karena masing-masing tidak memiliki kerendahan hati.

Firman Tuhan mengingatkan: “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.” (Amsal 16:18). Jika kita telah melakukan suatu kesalahan, jangan kita membenarkan diri sendiri tetapi dengan jujur akuilah segala kesalahan kita. Dalam Alkitab terjemahan sehari-hari, Tuhan menjanjikan berkat perlindungan bagi orang yang jujur. (Amsal 10:29). Apakah kita selalu jujur di hadapan manusia bahkan di hadapan Tuhan? 

Orang yang rendah hati, akan dapat mengakui dan mau memperbaiki kesalahannya.

YESUS KRISTUS Mengasihi Anda..

(Sumber: Pdt. Ernest Kiling)

Rabu, 13 Juli 2011

Ayah Juga Lupa

Dengar, Nak : Ayah mengatakan ini pada saat kau terbaring tidur, sebelah tangan kecil merayap di bawah pipimu dan rambutmu yang keriting pirang lengket pada dahimu yang lembab. Ayah menyelinap masuk seorang diri ke kamarmu. Baru beberapa menit yang lalu, ketika Ayah sedang membaca koran di ruang perpustakaan, satu sapuan sesal yang amat dalam menerpa. Dengan perasaan bersalah Ayah datang masuk menghampiri pembaringanmu.
Ada hal-hal yang ayah pikirkan, Nak : Ayah selama ini bersikap kasar kepadamu. Ayah membentakmu ketika kau sedang berpakaian hendak pergi ke sekolah karena kau cuma menyeka mukamu sekilas dengan handuk. Lalu Ayah lihat kau tidak membersihkan sepatumu. Ayah berteriak marah tatkala kau melempar beberapa barangmu ke lantai.
Saat makan pagi Ayah juga menemukan kesalahan. Kau meludahkan makananmu. Kau menelan terburu-buru makananmu. Kau meletakkan sikutmu di atas meja. Kau mengoleskan mentega terlalu tebal di rotimu. Dan begitu kau baru mulai bermain dan Ayah berangkat mengejar kereta api, kau berpaling dan melambaikan tangan sambil berseru, “Selamat jalan, ayah!”, dan Ayah mengerutkan dahi, lalu menjawab : “Tegakkan bahumu!”
Kemudian semua itu berulang lagi pada sore hari. Begitu Ayah muncul dari jalan, Ayah segera mengamatimu dengan cermat, memandang hingga lutut, memandangmu yang sedang bermain kelereng. Ada lubang-lubang pada kaus kakimu. Ayah menghinamu di depan kawan-kawanmu, lalu menggiringmu untuk pulang ke rumah. “Kaus kaki mahal dan kalau kau yang harus membelinya, kau akan lebih berhati-hati!”. Bayangkan itu, Nak, itu keluar dari pikiran seorang ayah!
Apakah kau ingat, nantinya, ketika Ayah sedang membaca di ruang perpustakaan, bagaimana kau datang dengan perasaan takut, dengan rasa terluka dalam matamu? Ketika Ayah terus memandang koran, tidak sabar karena gangguanmu, kau jadi ragu-ragu di depan pintu. “Kau mau apa?”, semprot Ayah.
Kau tidak berkata sepatah pun, melainkan berlari melintas dan melompat ke arah Ayah, kau melemparkan tanganmu melingkari leher saya dan mencium Ayah, tangan-tanganmu yang kecil semakin erat memeluk dengan hangat, kehangatan yang telah Tuhan tetapkan untuk mekar di hatimu dan yang bahkan pengabaian sekali pun tidak akan mampu melemahkannya. Dan kemudian kau pergi, bergegas menaiki tangga.
Nah, Nak, sesaat setelah itu koran jatuh dari tangan Ayah, dan satu rasa takut yang menyakitkan menerpa Ayah. Kebiasaan apa yang sudah Ayah lakukan? Kebiasaan dalam menemukan kesalahan, dalam mencerca, ini adalah hadiah Ayah untukmu sebagai seorang anak lelaki. Bukan berarti Ayah tidak mencintaimu; Ayah lakukan ini karena Ayah berharap terlalu banyak dari masa muda. Ayah sedang mengukurmu dengan kayu pengukur dari tahun-tahun Ayah sendiri.
Dan sebenarnya begitu banyak hal yang baik dan benar dalam sifatmu. Hati mungil milikmu sama besarnya dengan fajar yang memayungi bukit-bukit luas. Semua ini kau tunjukkan dengan sikap spontanmu saat kau menghambur masuk dan mencium Ayah sambil mengucapkan selamat tidur. Tidak ada masalah lagi malam ini, Nak. Ayah sudah datang ke tepi pembaringanmu dalam kegelapan, dan Ayah sudah berlutut di sana, dengan rasa malu!
Ini adalah sebuah rasa tobat yang lemah;  Ayah tahu kau tidak akan mengerti hal-hal seperti ini kalau Ayah sampaikan padamu saat kau terjaga. Tapi esok hari Ayah akan menjadi Ayah sejati! Ayah akan bersahabat karib denganmu, dan ikut menderita bila kau menderita, dan tertawa bila kau tertawa. Ayah akan menggigit lidah Ayah kalau kata-kata tidak sabar keluar dari mulut Ayah. Ayah akan terus mengucapkannya kata ini seolah-olah sebuah ritual :  Dia cuma seorang anak kecil , anak lelaki kecil!
Ayah khawatir sudah membayangkanmu sebagai seorang lelaki. Namun, saat Ayah memandangmu sekarang, Nak, meringkuk terbaring dan letih dalam tempat tidurmu, Ayah lihat bahwa kau masih seorang bayi. Kemarin kau masih dalam gendongan ibumu, kepalamu berada di bahu ibumu. Ayah sudah meminta terlalu banyak, sungguh terlalu banyak. (Source: www.kidung.com)



Selasa, 12 Juli 2011

Erat Dengan Hatimu

Betapa ajaib dan dahsyatnya Tuhan kejadianku
G_______________________________C
Kau menenun diriku serupa gambaranMu
______Bm_____Em__________Am_______D
Sungguh berharga dimatamu Tuhan kehidupanku
G_______________________________C
Kau membawa hatiku mendekat erat dengan hatimu
_______Bm______Em__________Am____________D

Kumengangkat wajahku memandang keindahanMu Yesus
____G_____________D_C__________________G
Syukur bagi kesetiaanMu di sepanjang hidupku
C_____________Bm_________Am_________D
dan kuangkat tanganku ke tahta kasih dan karuniaMu
______G___________D_C_________________G
Tak sekalipun Kau tinggalkanku
____C___________Bm
Oh Yesus sahabatku
___Am___D______G

Minggu, 10 Juli 2011

Tak Ada Alasan Untuk Tak Hidup Kudus

Tepatlah bila orang mengatakan kita hidup di zaman yang bengkok. Artinya zaman yang tidak mengindahkan Allah. Tidak sedikit orang yang mengabaikan hidup dalam kekudusan . Namun, tidak berarti kita tidak mungkin hidup kudus. Mempertahankan kekudusan hidup adalah keharusan. Mengapa? Bagaimana caranya?

Di zaman ini, menjalani hidup yang kudus bisa diberi stempel aneh. Bisa juga dicap orang kuno, tidak mengikuti perkembangan zaman. Bahkan gereja-gereja pun lebih banyak memilih bungkam untuk membicarakannya. Bila diamati hanya sedikit mimbar gereja yang lantang menyuarakan pentingnya kekudusan hidup. Mengapa demikian? Mungkin saja takut jika jemaat kabur. Atau, tak berani bila jemaat pindah ke tempat lain. Maka hidup yang berhasil, kiat sukses justru dikhotbahkan tiada henti. Padahal, kesuksesan sejati mestinya berawal dari kekudusan hidup.


 
KEBEBASAN TERBELENGGU?

Apa artinya hidup kudus? Dalam bahasa Ibrani, menurut Pdt. Joshua Ong You Liang, Ph.D (70), kata kudus berarti memisahkan diri dari yang kotor/jelek dalam diri untuk hidup bagi Tuhan. Tentang hal ini Allah memberi teladan. Secara khusus Allah telah memisahkan diri-Nya untuk orang yang percaya kepada-Nya. Karena itu setiap orang yang ingin bertemu Allah kiranya hidup dalam kekudusan terlebih dahulu. Tanpa kekudusan sulit bertemu dengan-Nya. Inilah yang terlihat dari pengalaman Musa pada peristiwa semak belukar yang menyala-nyala (Keluaran 3).

Persoalan yang muncul, orang menganggap hidup dalam kekudusan mengekang kebebasan. Karena merasa kekudusan itu mengekang, lalu memilih untuk hidup tidak kudus. Namun Pdt. Joshua justru melihat dari sisi yang berbeda. “Kebebasan adalah hak istimewa yang Tuhan berikan bagi manusia,” kata Ketua STT Iman Jakarta ini. Hanya saja manusia sering menyalahgunakan kebebasan yang diberikan. Sejatinya, Allah tidak pernah menjadikan manusia seperti robot. Manusia bebas melakukan apa saja. Bila kebebasan dilakukan berpusat pada diri sendiri tentu tidak menyenangkan hati-Nya. Sebaliknya melakukan kebebasan yang berpusat pada kehendak Tuhan jelas hal itu diperkenan-Nya.

Bila dipikirkan dengan jujur, terkadang manusia itu aneh juga. Mengapa dikatakan demikian? Bukankah Allah telah rela memisahkan diri-Nya bagi kita, mengapa kita justru tidak mau memisahkan diri bagi Allah? “Apabila kita rela memisahkan diri bagai Allah, tentu Dia akan memakai hidup kita bagi kemuliaan-Nya,” cetus doktor jebolan Fuller Theological Seminary USA ini.

Terus terang, sukar untuk mengatakan bahwa seseorang mengenal Allah jika ia tidak hidup dalam kekudusan. Artinya, salah satu wujud pengenalan akan Allah tercermin dalam kekudusan hidup yang dijalani setiap hari. Bukankah seorang anak mempermalukan ayahnya bila ia berlaku sembrono dalam hidup? Kudus adalah sifat dari Allah. Kita pun disebut anak-anak Allah. Nah, bila kita berlaku tidak kudus pantaskah kita memanggil-Nya Bapa? “Mengenal Allah secara pribadi pasti membawa kita memiliki hubungan dengan-Nya. Bila kita punya hubungan yang pribadi pasti kita berusaha menyenangkan hati-Nya,” tegas Pdt. Ferry Frans Simanjuntak, M.A (46).

Adakah hubungan kegiatan agamawi dengan kekudusan hidup? Melakukan kegiatan agamawi merupakan hal yang baik. Namun, kegiatan agamawi bukanlah jaminan bahwa seseorang telah mengenal Tuhan dengan baik. Bisa saja kegiatan tersebut hanya sebatas aktivitas saja. Sebagai contoh, kita kerap menyaksikan orang-orang yang rajin beribadah namun perilakunya kurang sepadan dengan ibadahnya. Sementara rajin beribadah pada saat yang sama rajin pula berbuat dosa. Selingkuh tiada henti. Korupsi tiada akhir. Mengejar kedudukan tak kenal lelah. Jelas ini sebuah ironi. “Apabila orang-orang Kristen belaku tidak kudus mereka sama artinya tong kosong yang berbunyi nyaring,” tambah pembantu ketua tiga Sekolah Tinggi Teologi Imanuel Nusantara Jakarta ini.


 
IBARAT MAKAN TANPA LAUK

Memainkan perilaku hidup kudus bak seorang olahragawan. Anda dapat membayangkan betapa tidak serunya suatu permainan tanpa tantangan. Dalam dunia olahraga tantangan selalu dinanti-nantikan. Bertanding tanpa hambatan ibarat makan tanpa lauk. Bahkan lauk tanpa garam. Tak ada rasanya. Menjalankan hidup yang kudus memang memerlukan tantangan. Itu pula yang disebut Pdt. Ferry Frans Simanjuntak, MA. Menurut MPH PGI wilayah DKI Jakarta ini setidaknya terdapat tiga tantangan dalam menjalani hidup kudus.

Tantangan pertama adalah keinginan daging. Bila seseorang tidak memiliki hubungan pribadi dengan Allah, yang menonjol adalah keinginan daging. Ketika manusia memilih menyenangkan diri sendiri, di sinilah terjadi benturan. Benturan antara keinginan daging dengan kekudusan. Di sini masalahnya, Alkitab katakan roh itu penurut namun daging lemah.

Tantangan kedua adalah lingkungan. Lingkungan yang buruk dapat mengubah kebiasaan yang baik. Bila seseorang bergaul dengan lingkungan buruk sangat besar kemungkinan pengaruh negatif merasuk dalam hidupnya.
Terakhir adalah tantangan kedagingan dan keinginan dunia. Pdt. Simanjuntak menyebut sebagai dosa yang menyebabkan ketagihan. Ya, semacam dosa yang bersifat adiktif. Dosa yang mendorong seseorang mengulang tindakan yang sama. Misalnya: dosa seks, Narkoba, korupsi, dan sebagainya. Di sekeliling kita dosa-dosa seperti ini sangat menggoda. Dosa-dosa tersebut aksesnya sangat gampang.

Tantangan bagi orang percaya adalah menaklukkan setiap tantangan yang ada. Manusia harus memerangi ketidakkudusan bersama Roh Kudus. “Roh Kudus pasti memberi kita kemampuan ekstra,” tegas hamba Tuhan dari Gereja Protestan Soteria di Indonesia (GPSI) ini. Mengambil contoh dari kesalehan Ayub, Pdt. Simanjuntak yakin kalau Ayub mampu mempertahankan kekudusan, kita pun pasti bisa. Walau Ayub ditimpa masalah berat, ia tak tergoyahkan.


ZAMAN YANG BENGKOK

Memang perlu diakui bahwa kita hidup di tengah zaman yang mengabaikan arti kekudusan. Mereka tak mau tahu tentang kekudusan. Hati nurani mereka telah hilang kepekaannya. Namun, orang percaya tentu tak perlu menyalahkan lingkungan. Bukan kita yang dipengaruhi lingkungan. Sebaliknya lingkunganlah yang harus kita pengaruhi. Pasalnya, Pdt. Joshua Ong You Liang mengatakan kalau kita mengasihi Tuhan, kita pasti menjaga hidup seturut firman-Nya. Hidup yang seturut firman-Nya berarti hidup yang kudus di hadapan-Nya. Kasih kepada Tuhan adalah dasar untuk mempertahankan hidup yang kudus.

Di luar sana banyak orang yang mengaku tak mampu hidup dalam kekudusan. Alasannya terlalu banyak godaan. Namun bagi Pdt. Joshua, godaan bukanlah segalanya. “Binalah persekutuan dengan Tuhan setiap saat,” cetus Gembala Jemaat Gereja Santapan Rohani (GSR) Jakarta ini. Kualitas hubungan dengan Allah menentukan kualitas kekuatan seseorang saat menghadapi godaan. Bila seseorang setia membaca firman Tuhan, bersaat teduh, dan berdoa maka ketidakkudusan tidak mendapat tempat. Namun, tidak ada waktu untuk bersekutu membuat seseorang gampang jatuh dalam perselingkuhan, perceraian, korupsi, berebut kedudukan, dan lain sebagainya. Hal ini dapat dicek dalam pergaulan kita setiap hari. “Barang siapa yang dekat dengan Allah—bersekutu dengan-Nya, pasti tangguh menghadapi goncangan yang hebat sekalipun,” tandasnya.
 
YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

(Sumber: Majalah Bahana, Februari 2010)

Jumat, 08 Juli 2011

Kadangkala Hidupmu Menangis


Kadangkala hidup mengharuskanmu menangis tanpa sebab. Kamu merasa sudah berbuat baik dan benar, tetapi masih banyak kritikan yang dialamatkan kepadamu. Kamu mengira keputusan yang kamu ambil sudah tepat, ternyata perkiraanmu keliru.

Jangan putus asa !! Bangkitlah !!

Matahari tanpa sinar tidak layak disebut matahari. demikian juga dirimu. kau adalah matahari yang seharusnya memancarkan sinar, sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang untuk melihat keindahan cahayamu.

AKU sering melihat melihatmu marah ketika kamu melihat orang lain berhasil.
Untuk apa kamu menginginkan keberhasilan orang lain?

Bukankah AKU sudah menyediakan suksesmu sendiri?

Kamu tidak pernah mengejarnya, jadi kamu tidak pernah bisa memilikinya.

Matamu tidak terfokus kepada rancangan-Ku yang dahsyat atas hidupmu, melainkan tertuju kepada karya-Ku yang luar biasa atas hidup orang lain.

Jadilah seperti air..Selalu mengalir...melewati semua benda, menembus semua sisi dan tanpa batas.

Anak-Ku,,,jangan mau dikalahkan oleh keadaan,,tetapi kalahkan keadaaan !!

Anak-Ku yang terkasih,,,jangan sakit hati ketika kau ditegur, padahal kau merasa sudah mengerjakan yang terbaik.

Sakit hati itu hanya akan membuat tidurmu tidak nyenyak dan perasaanmu tidak nyaman.

Buanglah itu dari hatimu dan pikiranmu !

Kuasailah dirimu sedemikian rupa hingga kamu bisa mengatasi perasaan diperlakukan tidak adil, dilecehkan, diremehkan ataupun dikhianati oleh sesamamu.

Bukankah untuk itu kau hidup? untuk melihat kenyataan bahwa di dunia ini yang paling mengerti perasaanmu dan menerima dirimu apa adanya hanya AKU?

Jauhilah segala bentuk kemarahan, tetapi jangan jauhi AKU.
Anak-Ku, ingatlah hal ini baik-baik. Aku selalu mebuka tangan-Ku lebar-lebar untuk memberimu rasa aman, kapanpun kau membutuhkannya.
AKU senantiasa menyiapkan bahu untuk tempat kepalamu bersandar dan mencurahkan tangis.
AKU melakukannya karena AKU sungguh-sungguh peduli padamu !!

Ayah yang selalu mengasihimu,,
YESUS

(Sumber : Elia Groups

Kamis, 16 Juni 2011

Indahnya Persahabatan

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya ...
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.
Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

** Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri **

"Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita"

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda ??

Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai ??

Siapa yang ingin bersama anda saat anda tak bisa memberikan apa-apa ??

MEREKALAH SAHABAT ANDA

Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.
  (Source : DAC Group)

Jumat, 27 Mei 2011

Hillsong - Made Me Glad

key: D
D Dsus4 D         Dsus4 D  A Asus4  A  Asus4 ]
I will bless the Lord forever 
 
D Dsus4 D     Dsus4 D  A  Asus4  A  Asus4 
I will trust Him at all times 
 
D  Dsus4  D       Dsus4 D   A  Asus4  A  Asus4 
He has delivered me from all fear 
 
D  Dsus4 D      Dsus4   D    A Asus4  A  Asus4 
He has  set my feet upon a rock 
 
D 
I will not be moved 
 
    Bm               E
And I`ll say of the Lord 
 
 
            A            A/C#         D         E 
You are my shield, my strength, my portion, deliverer 
 
    A              A/C#        D            E 
My shelter, strong tower, my very present help in time of need 
 
 
 
D    Dsus4 D    Dsus4    A  Asus4  A  Asus4 
Whom have I in heaven but You 
 
D       Dsus4 D   Dsus4 D  A    Asus4  A  Asus4 
There`s none I desire besides You 
 
 
D 
You have made me glad 
    Bm               E
And I`ll say of the Lord 
 
 
            A            A/C#         D         E 
You are my shield, my strength, my portion, deliverer 
    A              A/C#        D            E 
My shelter, strong tower, my very present help in time of need
  
Source: http://tabs.ultimate-guitar.com/u/united_live/made_me_glad_crd.htm 

Sabtu, 14 Mei 2011

Jangan Kompromi Dengan Dosa Seks

Saya ingin membagikan sesuatu yang saya dapat dari membaca buku karangan Jack Hayford yang berjudul "Godaan yang Membawa Maut; Mengapa Dosa Seks Lebih Buruk dari Dosa-dosa lainnya" -> jika Anda tertarik, bisa memesan buku ini di www.tarbantinbookstore.com.

Mengapa dosa seks lebih buruk dari dosa-dosa lainnya? Mungkin tersirat dalam pikiran kita "Berarti dosa seks termasuk dosa yang berat?; Jadi ada dosa yang dibilang dosa berat dan dosa yang ringan?". Tentu saja tidak! Nah, berikut 10 alasan mengapa dosa seks lebih buruk daripada dosa lainnya.

  1.   Dosa seks menodai akar identitas seseorang
Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?” (Mazmur 11:3)
Di Amsal 29:25 tertulis bahwa “Takut kepada orang mendatangkan jerat,…”. Hal yang terjadi di masa kanak-kanak dapat digunakan iblis untuk menipu kita seolah-olah itu sebuah kenyataan dan meyakinkan kita bahwa kita tidak berharga, tidak normal, merasa bersalah dan terhukum.
  1.   Dosa Seks Mengeksploitasi Aspek Emosional Kita yang Paling Dalam
Satu-satunya landasan yang kuat sebagai tempat berpijak yang aman bagi identitas dan citra diri adalah siapa kita di dalam Kristus.
Emosi kita merupakan salah satu ekspresi jiwa yang paling kuat dan membuat manusia sangat rapuh;oleh emosi itu juga kita selalu ingin dicintai.
Ada tertulis pada Amsal 4:23 “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan,…” bahwa firman Tuhan menawarkan nasehat untuk memelihara segi kepribadian duniawi yang sangat rapuh dan mudah rusak serta orang yang sangat tergoda/sudah terluka.
  1.   Dosa seks mengotori sumber kreativitas kita yang tertinggi
*Disiplin ini meliputi hidup kudus dan setia dalam hal yang berkenaan dengan seksualitas kita dan dalam membangun anak-anak kita supaya mereka mengenal dan mengasihi Tuhan.
Dosa seks – merusak akar identitas, kemanusiaan, dan kreativitas kita.
Penting bagi kita untuk menjaga hati dan pikiran karena kita masing-masing sama-sama melihat kecerobohan “kecil” yang akhirnya mengotori kreativitas tertinggi kita dan mewariskan kegagalan pada generasi kita.
  1.   Dosa seks menghasilkan rasa bersalah yang membuat kepercayaan diri dan otoritas kita timpang
Iblis tidak pernah henti-hentinya mendakwa kita siang dan malam tanpa mempedulikan kasih karunia dan kebaikan Tuhan.
1 Korintus 6:9-10 → kepercayaan, otoritas, kuasa dan berkat dari kerajaan dicabut.
Dosa seks cenderung membuat jiwa kita menjadi tidak peka terhadap sukacita keselamatan kita yang diberikan Tuhan.
Harapan apa yang ditawarkan Tuhan? 1 Korintus 6:11
  1.   Dosa Seks membahayakan fondasi hubungan antar manusia yang paling mendalam-pernikahan
  2.   Dosa Seks mengekspos kita terhadap risiko menghasilkan manusia yang tidak mendapatkan dukungan.
Begitu buruknya dosa seks ini seperti terjadinya aborsi, dimana banyak manusia yang tidak mendapat dukungan atau bahkan anak yang tidak diharapkan lahir, diperlakukan/ditelantarkan begitu saja dan sama sekali ditolak keberadaannya dan akhirnya menghasilkan manusia yang tidak mendapatkan dukungan.
  1.   Dosa seks meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit yang semakin meluas (Keluaran 15:26)
Banyak sekali orang yang mengkompromikan dosa seks dan menyesal ketika mereka terkena penyakit kelamin dan hal tersebut menimbulkan pergumulan dan rasa malu akibat apa yang telah diperbuat.
  1.   Dosa seks memberi tempat pada nafsu yang hanya menghasilkan perilaku immoral
Pornografi merupakan bentuk penyembahan berhala paling popular sekarang. Dan secara tidak sadar, terjadilah transaksi rohani dimana warisan sebagai orang percaya dirusakoleh nafsu iblis.
Kita menjadi serupa dengan Roh yang kita patuhi.
Menyerah pada roh nafsu → perbudakan & sukar dimerdekakan tanpa kuasa Tuhan Yesus Kristus
Kalau kita ingin nhidup berbeda dari orang banyak itu, kita perlu karakter, pendirian dan hati nurani yang berlawanan arah.
Matius 7:13-14 “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya”
* 2 Timotius 2:19-22
  1.   Dosa Seks melanggar kepercayaan terhadap seluruh tubuh Kristus
Kita yang telah menyambut Tuhan dalam hidup kita, yang melanggar perintahnya akan mengalami kekacauan dimana kekacauan tersebut tidak dapat ditahan kecuali ada pengakuan, pertobatan dan penolakan terhadap dosa.
*Kasih karunia yang sama, yang telah menutupi kegagalan Anda, juga cukup untuk menghapus dampak beracun apa pun yang mungkin telah dilepaskan oleh kegagalan Anda.
  1.   Dosa Seks menyerang Ketuhanan Yesus Kristus yang Suci
Yesus pun juga mengalami hal yang sama tapi apa yang Ia lakukan? Ibrani 4: 15 “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”
Melakukan dosa seks = melacurkan tubuh Yesus Kristus.

Jumat, 06 Mei 2011

Menang atas Emosional Anda & Penyembuhan Jiwa yang Terluka

Saya ingin membagikan sesuatu yang saya dapat dari membaca buku karangan Joyce Meyer yang berjudul "Mengelola Emosi Anda (Managing Your Emotions)" -> jika Anda tertarik, bisa memesan buku ini di www.tarbantinbookstore.com. Dimana kita tiap manusia tidak pernah jauh dari yang namanya emosi. Kata emosi mungkin cenderung kita anggap sama dengan namanya marah, namun sebenarnya emosi itu sendiri yaitu marah, sedih, senang, kecewa dan masih banyak lagi. Buku ini sangat bagus dan pembahasannya secara alkitabiah. Saya harap ini bisa membantu Anda para pembaca yang mungkin mengalami hidup yang selalu dikendalikan oleh emosi. Blessing...

Langkah-langkah untuk menang atas emosional Anda & penyembuhan Jiwa yang Terluka:
1. Menghadapi kebenaran 
"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu(Yoh 8:31-32)
Mungkin seringkali kita berusaha menutupi suatu kebenaran dan hal tersebut selalu mengejar kita terus dan menimbulkan suatu trauma. Kita merasa tidak bisa lepas dan tertekan karena kebenaran yang kita sembunyikan. Namun apakah Anda tahu, bahwa sebenarnya Tuhan tahu segala sesuatu yang kita lakukan semuanya. Dia benar-benar pribadi yang paling mengenal kita. Di Alkitab pun tertulis bahwa Tuhan tahu kata-kata yang ada dalam mulut kita sebelum kita mengutarakannya (Mazmur 139:1-4). Bagaimana agar kita bisa merdeka? Keterbukaan. Mengapa? Karena keterbukaan adalah awal dari suatu pemulihan. Mintalah pada Roh Kudus untuk memulihkan diri Anda, memimpin dan membimbing Anda di dalam proses pemulihan tersebut.

2. Mengakui kesalahan Anda
"Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16)
Perlu adanya tempat dimana kita bisa menceritakan apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Namun kita perlu berhikmat, mengapa? Karena kita perlu seseorang dimana dia adalah orang yang percaya kepada Tuhan, dewasa secara iman, dan tidak akan terbebani atau terluka karena cerita Anda. Untuk itu, biarkan Anda dipimpin oleh Roh Kudus dan memilih orang yang benar dan Anda percaya.
Tentu akan ada rasa kelegaan yang timbul karena kita bisa menceritakan kebenaran yang kita sembunyikan karena kita takut ketika kita bercerita pada seseorang, lalu orang tersebut tidak mau menerima Anda apa adanya. Namun percayalah, bahwa Tuhan menerima Anda apa adanya dan masa lalu Anda tidak menjadi suatu perbedaan diantara kawan-kawan Kristen Anda.

3. Mengakui kebenaran pada diri sendiri
"Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku." (Mazmur 51:8)
Terkadang kita mengalami kepahitan dan berbagai hal karena apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan fakta. Kita kadang tidak terima dengan apa yang terjadi/kebenaran yang ada dan menjadikan hal itu sebagai hambatan dan tidak dapat tumbuh dan maju. Satu hal yang perlu Anda lakukan: "Hadapi fakta dan jangan biarkan fakta tersebut menghancurkan seluruh hidup Anda".
Kita lihat sosok Daud, dan apa yang dia perbuat? 
"Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku." (Mazmur 27:10)
4. Menerima pengampunan dan melupakan dosa Anda
"..sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka." (Yeremia 31:34)
Bukankah sungguh luar biasa ayat di atas? Bahkan Tuhan tidak menuntut kita/menghukum kita melainkan dia terus mengampuni dan tidak mengingat-ingat lagi dosa kita. Mengapa? Karena begitu besar kasih karuniaNya kepada kita. Mari kita lihat bahwa begitu besar kasihNya kepada kita:
"sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita." (Mazmur 103:12)
Betapa luar biasanya Tuhan! Seburuk apapun kita, Dia telah melemparkan dosa kita sejauh timur dari barat dan Dia tidak akan mengingatnya lagi.

5. Mengakui diri sebagai ciptaan baru
"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17)
Ketika kita tahu identitas kita di dalam Kristus, kita dilahirkan kembali menjadi manusia baru, meninggalkan manusia lama kita (pola pikir yang lama, gaya hidup yang lama) dan kita diberi tempat di surga bersama Yesus.
"telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga" (Efesus 2:5-6)
6. Menerima tanggung jawab pribadi
"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9)
Di dalam buku ini, Joyce Meyer menyatakan bahwa sebagian orang terjebak dalam penyangkalan, takut akan apa yang terjadi jika orang lain mengetahui kebenaran tentang mereka. Namun, sepanjang mereka menyangkal masa lalu mereka, mereka tidak akan pernah dimerdekakan dari masa lalu.
Begitu pula dengan masalah. Kita tidak dapat dimerdekakan dari masalah karena kita tidak mengakui bahwa sebenarnya kita punya masalah. Apa yang terjadi? Kita cenderung menyalahkan orang lain dan kita tidak mau bertanggungjawab atas perbuatan kita, padahal tindakan-tindakan kita menjadi tanggungjawab pribadi bukan orang lain.

7. Mengikuti Roh Kebenaran
"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang." (Yoh 16:13)
 Maka dari itu, marilah kita berjalan dengan dipimpin oleh Roh Kebenaran. Perlunya kejujuran antara kita dengan Tuhan & orang lain sehingga si Iblis tidak dapat mengendalikan kita. Mengapa? Karena iblis tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan Kebenaran. Kebenaran menghentikan kekuasaan iblis atas diri kita.

Sekian yang bisa saya share kan, semoga membantu Anda...Blessing








Zaman Elia (Days of Elijah)

Key: A

Bait 1:
A             D/A     A        E        A
Inilah zaman Elia, nyatakanlah Firman Tuhan
    A               D/A          A       E      A
Dan inilah zaman hambaMu Musa, kebenaran dipulihkan
    C#m             F#m             D                     E
Dan meskipun zaman ujian, cobaan, pedang, g'lap dan kelaparan
   A                   D                    A         E      A
Di b'lantara kita 'kan tetap berseru : "Siapkan Jalan Bagi Tuhan"

Reff:
  E   A               D
Dia datang di atas awan
               A               E
Tampil bersinar surya kebenaran
          A                  D
Angkat suara, ini tahun Yobel
               A         E     A
Dari bukit Sion kes'lamatan datang

Bait 2:
Inilah zaman yehezkiel, tulang kering dihidupkan
Dan inilah zaman hambaMu Daud, bait pujian dipulihkan
Dan inilah zaman tuaian besar, ladang menguning di dunia
Kamilah pekerja di kebun anggurMu, nyatakanlah Firman Tuhan
 
*back to Reff

Days Of Elijah

Intro:  G  C  G  C D (2x)

  G                     C
These are the days of Elijah,
    D                      G  C
Declaring the word of the Lord,
      G                         C
And these are the days of Your servant, Moses,
 D                      G  
Righteousness being restored.
      Bm                                 Em
And though these are the days of great trials,
    C                        D
Of famine and darkness and sword,
       G                        C
Still, we are the voice in the desert crying,
    Em7           D         G    
"Prepare ye the way of the Lord!"
        C       G                     C
 Behold he comes, riding on the clouds,
                          G                  D
 Shining like the sun at the trumpet call.
                      G                            C
 So lift your voice, it's the year of jubilee,
                           G        D      G
 And out of Zion's hill, salvation comes.
     G                       C
And these are the days of Ezekiel,
   D                       G   C
The dry bones becoming as flesh.
    G                        C 
And these are the days of Your servant, David,
   D                       G C
Rebuilding the temple of praise.
  Bm                          Em
And these are the days of the harvest,
   C                            D
The fields are as white in the world.
   G                             C
And we are the laborers in Your vineyard,
     Em           D         G
Declaring the word of the Lord!

G                            C
There's no one like Jehovah, there's no one like Jehovah,
G                            D
There's no one like Jehovah, there's no one like Jehovah. 
(repeat 3x, change to A and repeat chorus 2x or more)

Kamis, 05 Mei 2011

Brian Littrell-In Christ Alone

Intro – D, Asus4, D, G x2

D
In Christ alone will I glory
          Asus4   G       Bm
Though I could pride myself in battles won
         D
For I’ve been blessed beyond measure
 Asus4          G              A
And by His strength alone I’ll overcome
G     D               Asus4          G
Oh, I could stop and count successes like diamonds in my hands
D           G                       A
But those trophies could not equal to the grace by which I stand

[chorus]
G  D
In Christ alone I place my trust
          Asus4           A  D
And find my glory in the power of the cross
 G         Asus4            Bm
In every victory let it be said of me
       G   A
My source of strength, My source of hope
     D
Is Christ alone

In Christ alone do I glory
For only by His grace I am redeemed
For only His tender mercy
Could reach beyond my weakness to my need
And now I seek no greater honor in just to know Him more
And to count my gains but losses to the glory of my Lord

[chorus]

[Final chorus]
 A  E
In Christ alone I place my trust
          Bsus4           B  E
And find my glory in the power of the cross
 A         Bsus4            E
In every victory let it be said of me
       A    B
My source of strength, My source of hope
     E
Is Christ alone 

Selasa, 03 Mei 2011

Hillsong - Emmanuel

INTRO (played twice):
C#m B/D# E    B/D#
C#m B/D# E


VERSE 1:
E     B/D#   C#m
Holy ho - - -ly
           B    A
I will bow be - fore
   C#m      B     E
My Lord and King
     B/D#    C#m
Hallelu - - -jah
              B  A
You have come to us
         C#m        B
You make all things new

CHORUS:
F#m         B
   Emmanuel
      E/G#   A
Jesus Christ
                    B    F#m
You’ll never let me go
                 B
My Shepherd King
                E/G#  A
You’re watching o-ver me
    B     C#m
Em - ma - nuel

VERSE 2:
So amazing
You have named the stars
Of the deepest night
Still You love me
You have called my name
I will follow You

INSTRUMENTS:
B/D#  C#m  B  A  B/D#  C#m  
 A

B/D#

BRIDGE:
     C#m   B
Holy holy
      A      B/D#
God Almighty
         C#m       B   A   B/D#
There is none like You

ENDING:
     B    E
Em - ma - nu-el
     B   C#m
Em - ma - nu-el
     B    E
Em - ma - nu-el

Minggu, 01 Mei 2011

We Prepare the Way - Rick Pino

VERSE: 
F          Am
O Lord give us new hearts
          F             Am
And new minds for your glory
          F              Am          G            F
Let your name be lifted higher, and higher, and higher

CHORUS:
               C
We prepare the way
               G
We prepare the way
               Am   G      F
We prepare the way of the Lord 

Sabtu, 30 April 2011

How Great is Our God

Key: Ab
Chorus:
      G
How great is our God
                  Em
Sing with me how great is our God
                       C
And all will see how great
      D           G
How great is our God


Bridge:
G
Name above all names
          Am
You are worthy of our praise
     C
My heart will sing
      D           G
How great is our God

Jumat, 29 April 2011

Hubungan dengan Tuhan

     Elly adalah seorang anak perempuan pemalu berusia dua tahun yang sangat berharga. Delsie merawat Elly sementara kedua orangtuanya bekerja jadi saya melihatnya hampir setiap hari, dan untuk beberapa alasan yang tidak diketahui, dia sangat dingin terhadap saya. Selama ini, tiap kali saya melihat dia, saya akan berkata, "Hai Elly!" Dan dia akan menjawab dengan suara kecilnya yang jahat, "TIDAK!" Saya mencoba dan mencoba untuk memenangkan hatinya, namun tak ada gunanya. Semua yang dia ucapkan adalah, "TIDAK!"

Suatu malam sewaktu keluarga kami berkumpul, Elly menginginkan ibunya untuk membacakan sebuah cerita kepadanya. Tapi ibunya sibuk menyiapkan makan malam jadi saya berkata, "Elly, aku akan membacakan buku itu untukmu." Saya sungguh terkejut karena dia naik ke pangkuan saya dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Kemudian segera setelah saya selesai membacakan buku untuknya, seperti biasa Elly kembali lagi mengatakan, "TIDAK!"


Namun sedikit demi sedikit, selama beberapa bulan lamanya, dia telah menghargai saya dengan sekali-sekali mengucapkan. "Hai" dan bahkan kadang-kadang mengucapkan "Hai, Poppa." Kemarin ketika saya tiba dia rumah anak laki-laki saya, Elly sedang berdiri di jalan masuk untuk mobil di rumahnya. Tanpa ragu-ragu, dia berlari ke arah saya dan melompat ke pelukan saya. Tentu saja saya melimpahi dia dengan pelukan dan ciuman.


Bukankah ini adalah sebuah gambaran tentang hubungan kita dengan Bapa surgawi? Dia merindukan keintiman dengan kita dan menarik kita kepada diri-Nya berualng kali, bahkan ketika kita terus-menerus berkata, "TIDAK!" Kadang-kadang, ketika kita sangat menginginkan sesuatu, kita akan datang kepada Dia, tapi setelah kita mendapatkannya, kita kembali berkata," TIDAK!" Namun Dia tidak menyerah. Allah mengasihi kita, dan karena Dia mengasihi kita, Dia terus-menerus mencoba untuk membangun sebuah hubungan dengan kita.
(Dikutip dari buku "Memiliki Roh yang Intim dengan Tuhan" karangan Alice Smith)

Open the Eyes of My Heart

D
Open the eyes of my heart, Lord
A
Open the eyes of my heart
          G
I want to see you
          D         F  G
I want to see you

D
Open the eyes of my heart, Lord
A
Open the eyes of my heart
          G
I want to see you
          D        D  D/C   D
I want to see you


           A               Bm
To see You high and lifted up
G                            A
Shining in the light of Your glory
A                       Bm
Pour out Your power and love
           G           A     
As we sing holy, holy, holy
G           A
Holy, holy, holy
          D
I want to see you

Kamis, 28 April 2011

Power of Your Love

Verse 1:
D       A/C#    Bm         Bm/A      F#m      Bm
Lord, I come to You, let my heart be changed, renewed,
A                  G         A        Bm    A
Flowing from the grace, That I found in You
D          A/C#    Bm        Bm/A         F#m    Bm
Lord, I've come to know, The weaknesses I see in me,
A                G    A                      D   D7
Will be stripped away, By the power of Your love 
 
Verse 2: 
Lord unveil my eyes, Let me see You face to face
The knowledge of Your love, As You live in me
Lord renew my mind, As Your will unfolds in my life
In living every day, In the power of Your Love 
 
Chorus:
 G  Bm   A                        G        D  A/C#
Hold me close, Let Your love surround me
G   Bm   A                     D     D7
Bring me near, Draw me to Your side
    G      A                         G D  
And as I wait, I'll rise up like the eagle
    A/C#             Bm        A              G               
And I will soar with You, Your Spirit leads me on
       A             D
In the power of Your Love

2 Korintus 5:17

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Rabu, 27 April 2011

Iri hati => jatuh dalam dosa

Janganlah perasaan iri hati menghimpit anda. Milikilah hati yang besar dengan mengakui kelebihan orang lain, agar anda terhindar dari dosa.

Real Friend

Only your real friends will tell you when your face is dirty. -- Sicilian Proverb

Proverbs 24:26

"An honest answer is the sign of true friendship." 

Lakukan apa yang bisa Anda perbuat

The worst regret we can have in life is not for the wrong things we did, but for the right things we could have done but we never did.

God's Love

Sometimes He let us feel alone because He trust us much to hold on to Him even without His blessings but after that He will restore everything we thought has been lost.

Jangan berhenti berbuat hal baik

 Kehidupan berhenti saat kita berhenti untuk bermimpi, kasih berhenti saat kita berhenti untuk peduli, persahabatan berhenti saat kita berhenti untuk berbagi

Persahabatan seperti sebuah Buku

Persahabatan itu seperti sebuah BUKU. Hanya perlu beberapa detik untuk membakarnya, namun perlu bertahun-tahun untuk menulisnya. Karena itu jagalah hati yg penuh persahabatan, bukan permusuhan.

Lukas 6:45

Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya

Yakobus 4:1-2

Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran diantara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. 

Rabu, 02 Maret 2011

Motivasi Yang Salah

Suatu hari, ada seorang wanita membawa sebuah tas yang berisi uang.
Datanglah perampok dan mendorong wanita itu sampai terjatuh lalu mengambil tas tersebut.
Tiba-tiba, datanglah seorang pria berkendaraan motor datang dan berhenti.
Lalu pria ini menghajar habis-habisan perampok ini.
Wanita yang terjatuh itu berkata "Syukur ada yang datang menolong".
Setelah itu, si pria mengambil tas ini dan.....
Ternyata si pria kembali naik ke motornya dan membawa kabur tas wanita itu.
-end-

*Segala yang kita lakukan, harus berdasarkan pengertian yang benar. =)

Kutipan dari Pak Mario Teguh

Oh … engkau kecewa?

Memang mereka sering begitu,
tak sadar bahwa engkau telah
menyumbangkan banyak kebaikan
...yang bahkan tak mereka minta,
tanpa meminta kelebihan yang seharusnya
menjadi hakmu.

Dan engkau merasa diperam
dalam kepalsuan yang tidak adil.

Mau tahu jalan keluarmu?

Jadilah pribadi baik dan kompeten,
yang dikenal luas.

Jadilah pribadi yang diminta.

Sabarlah.

Ini hanya masalah waktu.

Mario Teguh

Minggu, 20 Februari 2011

Surat menyurat dengan Tuhan


Kepada Yth:
                   Tuhan
                   di Surga

Dengan Hormat,

Tuhan, aku ingin tahu
Mengapa Kau ijinkan hal-hal yang tidak adil terjadi di dunia ini?

Mengapa aku harus memberikan pipi yang kanan jika ditampar pipi yang kiri?

Mengapa aku harus mencintai musuhku?

Mengapa sepertinya aku harus selalu mengalah walau dirugikan?

Mengapa aku harus bersabar atas banyak hal yang tidak menyenangkan?

Tolong Tuhan, jawab aku biar aku mengerti, karena aku merasa sangat lelah menganggung semua ini..
Aku merasa beban hidupku terlalu berat tuk kujalani tuhan..


Reply from Heaven :

AnakKu terkasih,
tidakkah kau sadari bahwa mataKu selalu tertuju padamu?

Aku tahu saat kau diperlakukan tidak adil.
t3r3_87: Aku melihat saat air matamu mengalir menahan perasaan jengkel yang tak terucapkan. Aku bahkan ikut merasakan kepedihan hatimu saat kau dikecewakan.

Tapi tahukah kau bahwa Aku semakin mengasihimu saat Aku melihat kau memaafkan orang lain yang menyakitimu dan bukannya membalas keburukan mereka
t3r3_87: Dan melihatmu bersabar atas sikap jahat yang mereka tujukan padamu membuatKu sangat marah.

Aku ijinkan semua itu terjadi supaya kau terlatih makin hari makin sempurna dan menyerupai Aku.

Tapi, pada saatnya Aku akan menggantikan semuanya dan memberkatimu sesuai kemuliaan dan kekayaanKu.

Aku akan membukakan bagimu pintu-pintu berkat di mana tak ada seorangpun bisa menutupnya. Dan Aku akan memberikan padamu kesempatan-kesempatan emas di mana tak seorangpun bisa mengambilnya.
t3r3_87: Dan Aku telah melihat betapa jahatnya perbuatan mereka dan akan membuat perhitungan dengan mereka yang tak dapat kau bayangkan.

Jadi, anakku janganlah kau berpikir bahwa Aku mengabaikanmu, karena sesungguhnya mataKu ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.


Love,
Tuhan

Kamis, 17 Februari 2011

Kisah Keledai : Jatuh

Ibrani 10:22
"Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni"
Suatu hari keledai milik seorang petani di Vietnam jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup-karena berbahaya); jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggunya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu. Sementara tetangga" si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga mengguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri! *Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari "sumur" keterpurukan adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari "sumur" dengan menggunakan hal" tsb sebagai pijakan. Setiap masalah" kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari "sumur" yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah!
(dikutip dari Hikmat + : Bertahan Sampai Akhir)

Berhenti Menjadi Gelas!

Seorang Guru mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.

"Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Kemana perginya wajah bersyukurmu?" sang Guru bertanya.
"Guru belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang murid muda.
Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasan hatimu itu"
Si murid pun beranjak pelan tenpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.
"Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,"kata Sang Guru. "Setelah itu coba kamu minum airnya sedikit."

Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.
"Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru.
"Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.
Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.
"Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka.
"Ambil garam yang tersisa dan tebarkan ke danau."

Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang.
Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan Sang Guru, begitu pikirnya. 

Sekarang coba kamu minum air danau itu," kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, "Bagaimana rasanya?"

Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.
Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.
"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"
"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas. 

"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. 
"Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kamu alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Tuhan, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah."

Si murid terdiam, mendengarkan.
"Tapi Nak, rasa 'asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya hati yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan hati dalam dadamu itu jadi sebesar danau".

"Hidup memang butuh keberanian. Tapi akan lebih butuh ketelitian. Cermati langkahmu, waspadai tindakanmu. 
Hati-hati saat "mencelupkan jari" dalam toples kehidupan. Kalau tidak, "rasa pahit" yang akan kita temukan."